Egois mungkin bukan sifat yang baik. Tetapi Anda juga perlu ingat bahwa egois tak selamanya buruk. Yang terpenting adalah, Anda tahu bagaimana menyikapinya sehingga hubungan bisa tetap berjalan harmonis.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk menghadapi pasangan yang egois?
Pahami dari mana dia berasal
Keegoisan dalam pernikahan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pasangan pengantin baru akan mengalami hal ini karena mereka baru belajar beradaptasi satu sama lain dan berbagi ruang.
Sementara, bagi pasangan yang telah memiliki anak, keegoisan bisa timbul karena anak-anak lebih banyak membutuhkan perhatian. Istri harus mengurus anak-anak yang secara tidak langsung membuat suami merasa dilupakan atau diabaikan. Keegoisan juga dapat berasal dari rasa takut atau kecemasan.
Intinya adalah, Anda tidak harus mengasumsikan bahwa Anda tahu mengapa suami atau istri Anda bertindak egois. Sesekali, mungkin mereka hanya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan diri mereka sendiri. Jadi, berusaha mengertilah.
Kerja sama, bukan kompromi
Kebanyakan pasangan berpikir bahwa kunci dalam pernikahan adalah kompromi. Tapi, menurut psikoterapis Michael J. Formica, kerja sama adalah hal yang paling penting.
"Kompromi, dalam konteks hubungan, ini merepotkan karena menunjukkan bahwa seseorang memberikan sesuatu. Sedangkan, kerja sama akan memperkuat hubungan melalui pertukaran nilai, komunikasi yang terbuka dan saling pengertian," katanya.
Untuk itu, Anda perlu mencari titik temu dan memimpin dengan contoh. Anda harus selalu memiliki sikap memberi dan terus menunjukkan cinta tanpa syarat. Dan, yang terpenting adalah fokus pada komunikasi. Ini adalah kunci untuk mengembangkan kerja sama dalam pernikahan.
Ingat bahwa keegoisan itu sehat
Di luar konteks hubungan, keegoisan adalah hal yang baik. Ini adalah naluri mendasar untuk bertahan hidup yang membuat seseorang bahagia dan mengingatkan mereka untuk menjaga diri mereka sendiri.
Orang yang tidak fokus pada diri mereka sendiri cenderung mudah stres karena terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan akibat selalu mencoba menyenangkan orang lain. Namun dalam sebuah hubungan, Anda hanya perlu memahami kapan dia harus bersikap egois dan hindari itu jika sekiranya akan merugikan hubungan.
Bertahan di tempat Anda berada
Mungkin Anda tidak akan pernah bisa mengubah keegoisan si dia, tapi Anda masih bisa mengubah cara Anda bereaksi. Bila kemudian Anda merasa tersiksa dengan tuntutan-tuntutan darinya, maka ini adalah waktu bagi Anda berdiri sendiri.
Lakukan apa yang Anda bisa untuk meningkatkan harga diri Anda sehingga Anda tidak lagi merasa tidak mampu ketika dia memberikan banyak tuntutan.
Selain itu, Anda juga perlu memberi tahu bahwa Anda kurang suka dengan keegoisannya. Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dan pastikan bahwa dia mendengarkan Anda.
Sumber : metrotvnews,com
0 comments