Mensyukuri Hidup


Kenapa harus minta banyak, Kalau sedikit bisa kita syukuri ? Mungkin Kata – Kata yang pas buat artikel ini ….
Dalam hidup ini memang kadang kita dihadapkan dengan berbagai keluhan, Yaitu keluhan merasa tak pernah cukup, keluhan merasa tak adil lah, sampai keluhan dengan menyalahkan Tuhan..
Tanpa kita sadari disekeliling kita telah banyak yang kita miliki, itulah sifat seorang manusia yang tak pernah merasa puas dengan apa yang dia punya sekarang.
Jika kita pandai melihat di sekeliling kita apa yang kita punya, mungkin seseorang akan merasakan indahnya mensyukuri yang ada sekarang.
Saya akan memberikan sebuah cerita sederhana karya Andrie Wongso, dimana cerita ini banyak menyadarkan orang bahwa kita harus mensyukuri hidup ini.

>>Di sebuah kerajaan, sang raja memiliki kegemaran berburu.
Suatu hari, ditemani penasehat dan pengawalnya raja pergi berburu ke hutan.
Karena kurang hati-hati,terjadilah kecelakaan, jari kelingking raja terpotong oleh pisau yg sangat tajam.
Raja bersedih dan meminta pendapat dari seorang penasihatnya. Sang penasehat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tapi raja tetap sedih.
Karena tidak tahu lagi apa yg harus diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasehat itu berkata:
"Baginda, apa pun yg terjadi patut disyukuri".
Mendengar ucapan penasehatnya itu sang raja langsung marah besar:
"Kurang ajar! Kena musibah bukan dihibur tapi malah disuruh bersyukur ...!"
Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasehat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara.
Hari terus berganti.
Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikannya berburu.
Suatu hari, raja bersama penasehatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehat barunya tersesat dan terpisah dari rombongan.
Tiba-tiba, mereka dihadang oleh orang-orang suku primitif. Keduanya lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa. Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasehat barunya dimandikan.
Saat giliran raja yg dimandikan, ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong, yg diartikan sebagai tubuh yg cacat sehingga dianggap tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu.Dan penasehat barunya yang dijadikan persembahan kepada para dewa. 
Dengan susah payah, akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali keistana.
Setibanya di istana, raja langsung memerintahkan supaya penasehat yang dulu dijatuhinya hukuman penjara segera dibebaskan. "Penasehatku, aku berterimakasih kepadamu.
Nasehatmu ternyata benar, apa pun yg terjadi kita patut bersyukur.
Karena jari kelingkingku yg terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat .... "
Kemudian, raja menceritakan kisah perburuannya waktu itu secara lengkap.
Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru sipenasehat berlutut sambil berkata:
 "Terima kasih baginda. Saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu.
Karena jika saya tidak dipenjara, maka bukan penasehat yang baru itu yang akan jadi korban, melainkan saya yg bakal diajak beliau ikut berburu dan sayalah yg akan menjadi korban dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif.
Sekali lagi terima kasih baginda telah memenjarakan saya, sehingga saya tetap selamat saat ini.

Cerita ini mengajarkan bahwa apapun yang terjadi saat ini walaupun bukan yang kita inginkan selalulah bersyukur karena kita tak tahu apa yang terjadi kedepannya. Mungkin dari kejadian yang tak sesuai yang kita harapkan itu membawah hikma kepada kita.
Berhentilah mengeluh dan terus berfikir positif semua yang terjadi saat ini itu lah yang terbaik untuk kedepannya. Terima Kasih.
~I.P Wiejaya

2 comments

loading...
loading...