Ingin Langsing? Ini Urutan yang Sebaiknya Dilakukan Ketika Makan

3:24 PM

Urutan Anda menyantap makanan ternyata bisa memengaruhi keberhasilan penurunan berat badan dengan hasil yang cukup signifikan. Jika sebelumnya Anda terbiasa memakan karbohidrat bersamaan dengan protein dan serat (nasi, lauk dan sayuran), dengan mengubah urutan makan bisa membantu berat badan lebih cepat turun. 

Keuntungannya lagi, Anda tidak perlu mengurangi atau menghilangkan satu maupun dua komponen makanan yang ada. Karbohidrat, protein, lemak dan serat bisa dikonsumsi tanpa harus khawatir berat badan akan sulit naik.

Para ilmuwan telah menemukan kunci dari strategi makan agar tubuh jadi lebih langsing. Yaitu dengan mengubah kebiasaan Anda ketika makan. Mereka menyarankan, mulailah menyantap sayuran dan protein terlebih dahulu, dan akhiri dengan makan karbodhidrat seperti nasi, pasta, mie atau nasi merah.

Cara ini diklaim bisa membuat perut lebih kenyang ketimbang makan makanan yang sama dengan urutan berbeda. Alasannya?

Protein adalah komponen nutrisi yang memperlambat pelepasan gula dari karbohidrat ke aliran darah. Hal ini diyakini dapat mencegah terjadinya lonjakan gula darah yang membuat perut cepat kenyang dan bertenaga, tapi cepat pula menjadi lapar kembali. Selain membantu mengurangi kegemukan, cara makan ini juga baik diterapkan bagi penderita diabetes.

Dalam jurnal Diabetes Care, para ilmuwan menulis seperti dikutip dari Daily Mail, "Makan brokoli dan ayam sebelum makan roti dan jus buah akan memperlambat kenaikan gula darah selama dua jam ke depan, dibandingkan dengan makan makanan yang sama tapi dengan urutan sebaliknya."

Ditambahkan Dr Louis Aronne dari Weill Cornell Medical College, "Ketika kita melihat hasilnya, kita cukup yakin bahwa ini sesuatu yang berpotensi menguntungkan banyak orang."

Dalam studi tersebut, peneliti melibatkan 11 orang yang mengidap diabetes tipe 2 yang semuanya kelebihan berat badan dan obesitas. Partisipan juga mengonsumsi metformin, obat yang membantu mengontrol gula darah. Semua partisipan diminta berpuasa selama 12 jam di malam hari, sebelum akhirnya diperbolehkan mengonsumsi makanan 628 kalori yang terdiri dari protein, karbohidrat dan lemak.

Selama satu minggu, mereka mengonsumsi karbohidrat terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan ayam panggang tanpa kulit, salad porsi kecil dan brokoli kukus 15 menit kemudian.

Satu minggu berikutnya, seluruh partisipan makan menu yang sama namun urutannya diubah. Salad dan brokoli dimakan pertama kali, kemudian ayam dan karbohidrat. Selama periode penelitian, partisipan diambil contoh darahnya setiap 30, 60 dan 120 menit setelah makan.

Ketika partisipan makan sayur dan protein terlebih dahulu, tingkat gula darah lebih rendah 29 persen, 30 menit setelah mulai makan dibandingkan jika makan karbohidrat lebih dulu. Pada menit ke-60 dan 120 setelah partisipan mulai makan, gula darah mereka 37 persen dan 17 persen lebih rendah secara berturut-turut, ketimbang ketika makan karbohidrat lebih dulu.

"Masuk akal jika cara ini bisa menunda penyerapan karbohidrat. Menurut saya ini studi menarik yang menunjukkan bahwa mengonsumsi salad sebelum makan bisa saja membantu penyerapan glukosa lebih stabil," ujar D. Sethu Reddy dari Adult Diabetes Section di Joslin Diabetes Center, Boston.

Percobaan tersebut masih akan terus berlanjut, tidak hanya sampai pada glukosa tapi juga melibatkan hormon sebagai indikator penelitian. Namun cara ini sudah bisa dicoba bagi Anda yang mencoba menurunkan berat badan atau sekadar ingin hidup sehat. Penyerapan karbohidrat menjadi gula di dalam darah bisa diperlambat dengan memakan sayuran terlebih dahulu yang rendah indeks glikemiknya.

[Sumber]

0 comments

loading...
loading...