Sejarah Administrasi

Pemikiran yang dikembangkan oleh para ahli teori klasik yang dianggap sebagai perintis dan menjadi fondasi untuk ilmu administrasi modern:


*   Charles Babbage, Henry R.Tone, Fredrick Winslow Taylor, Gilbreths, Henry L.Grant, Harrington Emerson, Henry Fayol, James D. Money,Lyndal F.Urwick, Chester I. Barnard
*   Para ahli Adm modern yang dikembangkan dari pendekatan-pendekatan psikologis terutama dipelopori oleh Elton Mayo, hugo Munsterberg yang dikenal dengan hubungan manusia, dan juga aliran-aliran perilaku, teori proses, pendekatan kuantitatif, pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi


*    Para ahli teori klasik terutama menekankan pada pemikiran F.W Taylor dan Henry Fayol dan Max Webber dengan kontribusi dari para ahli teori klasik lainnya
*    Kemudian membahas pendikatan hubungan manusia, pendekatan prilaku, pendekatan proses, pendekatan kuantatif, pendekatan sistem dan pendekatan kontingensi yang merupakan acuan pendekatan studi dalam administrasi modern.
*    Teori selalu berkembang dan tidak  mengenal akhir. Apalagi tidak satu teoripun yang bisa gambarkan secara lengkap tentang kenyataan kerja sama keorganisasian yang kita alami
*    Oleh sebab itu teori klasik bukan berarti sudah kadaluarsa dan teori modern dan kontemporer adalah up to date, tetapi kedua-duanya saling lengkapi atas kelemahan masing-masing.
*    Meskipun demikian baru pada akhir abad 19 awal abad 20 pengalaman tersebut ditelaah dan dianalisis secara ilmiah yang dikumpulkan dalam satu disiplin ilmu yaitu Ilmu Administrasi
*    Melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa kira-kira tahun 1300 SM bangsa mesir telah mengenal Administrasi, Max webber “Mesir sebagai satu-satunya Negara paling tua yang memiliki Administrasi Birokratik”.Demikian juga tiongkok kuno, dapat diketahui tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “administrasi Pemerintahan”. Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis, Romawi dengan “de ofiis” dan “de Legibus”nya Marcus Tullius Cicero dan abad 17 di perusia, Austria, Jerman, dan Prancis dengan Kameralisyang mengembangkan Administrasi Negara, Misalnya : Sistem Pembukuan dalam hal administrasi keuangan Negara, Markantilis (sentralisasi Ekonomi dan politik) dan Kaum Fisiokrat yang berpengaruh selama kurun waktu 1550 – 1700 san
*    Fakta administrasi seperti dikemukakan diatas hingga 1886 dikenal sebagai praktek dan teknik kerjasama sebagai seni administrasi yang belum ditelaah secara ilmiah. Adapun puncak analisis ilmiah mengenai fenomena administrasi berdasarkan fakta sejarah dimulai pada akhir abad 19 dengan munculnya gerakan manajemen ilmiyah yang dipelopori F.W Taylor (1856 -1925) dan gerakan general and industrial administration yang dipelopori H. Fayol (1841-1925) sekaligus beri identitas ilmu bagi adminstrasi  yang kemudian desempurnakan dengan munculnya berbagai teori dan pendekatan studi administrasi.
 Perkembangan Asministrasi sebagai seni dapat dibagi dalam  dua fase yaitu:
a.    Fase Prasejarah (dapat dilihat dari beberapa peradaban)
     Mesopotamia
Mesopotamia telah menjalankan sebagian prinsip-prinsip administrasi dan manajemen  terutama bidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,Pengangkutan (pengangkutan sungai) dan telah digunakannya logam sebagai alat tukar menukar , alat ukur dan hitung yang sudah barang tentu memperlancar perdagangan.
     Babilonia
Telah diterapkan administrasi dibidang pemerintahan, perdagangan, komunikasi,Pengangkutan. Sistem adm dibidang teknologi juga telah berhasil dengan adanya taman tergantung.
Dalam Code Of Hammurabi dikembangkan manajerial guide line were set forth, pentingnya effective leader style, dalam didirikan menara babel setinggi 650 Feet tampak Magnificient structures were erected, production and inventory control was employed.
     Mesir
Sistem desentralisasi  dan penggunaan staf penasehat pada 2000 tahun SM, peninggalan sejarah berupa Paramida yang diperkirakan 100.000 orang selama 20 tahun, pekerjaan ini butuh sistem  administrasi yang handal
     Cina
Kira-kira pada tahun 1100 SM cina telah menyadari perlunya perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan. Melalui confucion dengan adm kepegawaian tiongkok kuno dan Chow yang juga menjabat sebagai perdana mentri berhasil menciptakan apa yang disebut UUD Chow.
     Romawi
Dipelopori oleh Cicero  dalam buku “de officiis” dan “de Legibus” (the Law) dijelaskan tentang pemerintahan romawi yang berhasil memerintah dan kuasai daerah yang luas dengan bagi-bagi tugas pemerintahan dalam departemen-departemen  yang disebut “Mangitrates” yang dipimpin oleh magistrator. Disamping itu ada adm perhubungan, adm perpajakan. Oleh deocletian, struktur empire diorganisasi dan dibagi dalam 100 Provinsi.
Organisasi militer juga menyumbang perkembangan studi adm, penggunaan staf, keseragaman cara dalam pelaksanaan tugas tugas, penerapan disiplin, bahkan pernah digunakan oleh Alexander agung, Hannibal (182 SM), Caesar dan Napoleon

b.    Fase Sejarah Hingga Revolusi Industri
     Gereja katolik
Mempunyai sumbangan besar terhadap pemikiran adm melalui praktek adm terutama dalam organisasi 1000 tahun yang lalu, memberi kontribusi dalam hal Hirarki otoritas, spesialisasi aktivitas sepanjang garis fungsional dan konsep staf.
     Nicolo Machiaveli
Merupakan orang yang memberi kontribusi secara individual terhadap pengembangan pemikiran administrasi dan management, lahir pada tahun 14 69 ia membuat analisis sistematis tentang Prince’s (manajer) job dan dari itu dikembangkan prinsip-prinsip prektis yang digunakan sekarang ini seperti telah ada 500 tahun lalu. Dalam the prince dan the Discoources, Machiaveli 4 prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu
1.    Pentingnya Relying upon mass consent. Otoritas prince adm pemimpin datang dari adm yang diberikan oleh bawahan. Tak seorangpun menjadi pimpinan tanpa disetujui pengikut.
2.    Pemimpin harus Stive for cohesiveness dalam organisasi.
3.    Prince harus mempunyai satu kemauan untuk survive
4.    Prince harus mejadi pimpinan yang perhatikan wishdom, kindness dan justice, sifat yang diuji pada setiap waktu
     Revolusi Industri
Inovasi teknologi dari revolusi industri memberi impak dinamik terhadap pemikiran-pemikiran adm dan manajemen. Terjadi di inggris antara tahun 1700-1785, revolusi industri di inggris mengubah manusia di segala bidang termasuk di bidang adm dan manajemen sebagai sebagai teknik dan praktek kerjasama manusia.
Pada abad 18 dan 19 terjadi revolusi teknologi  di inggris. Tenaga manusia digantikan oleh mesin dan mesin-mesin uap menghasilkan tenaga yang lebih murah dan lebih efisien.
Pada fase revolusi industri, Richard Arkwright memberi kontribusi dalam penggunaan efficient managerial principles yang berhubungan dengan produksi yang kontinu, koordinasi mesin-mesin, material, orang-orang , capital, factory disiplin dan tanda- tanda pembagian kerja. Adam Smith juga memberi kontribusi tentang pembagian kerja, dimana ditunjukkan bahwa spesialisasi dapat meningkatkan efisiensi, Perkembangan pemikiran dalam periode waktu hingga 1886 lebih merupakan adm dan manajemen sebagai praktek pengaturan kerjasama untuk mencapai tujuan, administrasi lebih dikenal sebagai “seni”
Puncak perkembangan organisasi dan manajemen pada fase sejarah adalah permulaan abad 18 melalui karya charles babbage (1792-1871) seorang ahli matemartika di universitas Cambridge inggris. Dalam bukunya “the economy of manufacture” menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha pencapaian tujuan dan pentingnya pembagian kerja, pada awalnya buku itu tidak mendapat perhatian tetapi setelah lahirnya gerakan manajemen ilmiyah di AS yang dipelopori F.W Taylor (1886) buku tersebut mulai diperhatikan dan diselidiki. Lahirnya manajemen ilmiah merupakan fase modern dalam perkembagan administrasi  dan merupakan titik awal perkembangan administrasi sebagai ilmu pengetahuan, Pada fase modern pengembangan administrasi dan manajemen mulai menggunakan metode-metode sehingga fase ini meupakan fase perubahan administrasi dan manajemen sebagai prektek dan teknik kerjasama sebagai seni menjadi sebagai ilmu
Pelopor pemikiran administrasi dan manajemen sebagai ilmu dengan menggunakan metode-metode ilmiyah adalah F.W Taylor dalam karyanya “shop Management” (1911) dan H.Fayol dalam karyanya “Administration Indutrialle et Generale” Manajemen Umum dan Industri.


Sumber : http://halimah-stmikdw.blogspot.com/

0 comments

loading...
loading...